Pengertian Heuristik, 2 Jenis, dan Contohnya

 

 

Memahami makna penelitian sejarah selalu melibatkan pengembangan pemahaman tentang masa lalu dengan memeriksa dan menafsirkan bukti sejarah. Bukti sejarah ini dapat berupa teks, peninggalan fisik situs sejarah, data rekaman, gambar, peta, artefak, dan lain-lain. Tugas sejarawan, oleh karena itu, tentu saja untuk mencari bukti, menganalisis isi dan prasangka, menguatkannya dengan bukti lebih lanjut, dan menggunakan bukti ini untuk menjelaskan peristiwa masa lalu yang signifikan hingga saat ini.

Namun yang pasti dalam penelitian sejarah itu sendiri, ada empat tahapan penting bagi seorang sejarawan untuk melakukan penelitian, yaitu heuristik, kritis, interpretatif dan historiografi.

heuristis

Secara harfiah, kata historis heuristik berasal dari kata Yunani “heurishein”, yang berarti mendapatkan atau mendapatkan. Oleh karena itu, dalam konteks inilah topik penelitian sejarah khususnya penggunaan heuristik menjadi tahap pertama yang harus diselesaikan, karena dalam tahap ini peneliti mencari dan menemukan bahan sejarah yang dibutuhkan.

Baca Juga : daftar pustaka jurnal

Definisi Heuristik

Heuristik adalah rangkaian tahapan dimana sumber dikumpulkan dari berbagai data penelitian historis yang berkaitan dengan topik penelitian seperti adat istiadat, sosial budaya, stratifikasi sosial, dan pertanyaan sehari-hari, melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dll.

Pengertian heuristik menurut para ahli

Antara lain, definisi para ahli tentang heuristik;

  1. Dudung Abdurrahman (1990), Heuristik adalah teknik penelitian yang digunakan dalam sejarah untuk menemukan, menguraikan dan mengidentifikasi keterampilan yang berkaitan dengan topik tertentu melalui penggunaan catatan kecil.
  2. Sjamsuddin (2007), definisi heuristik merupakan langkah awal dalam memperoleh data penelitian dalam penelitian sejarah.

Jenis heuristik dalam data historis

Adapun bentuk-bentuk bahan sejarah yang dapat digunakan pada tahap pencerahan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Sumber utama

Sumber sejarah primer adalah rangkaian sumber sejarah langsung dari pelaku sejarah. Misalnya, manuskrip, prasasti, artefak, dokumen, foto, bangunan, buku harian, wawancara, video, dll.

  1. Sumber sekunder

Sumber sejarah sekunder dalam heuristik bukanlah sumber sejarah dari pelaku sejarah, melainkan sumber sejarah dari pihak selain pelaku sejarah (misalnya peneliti). Objek yang termasuk dalam kategori sumber sekunder antara lain laporan penelitian, ensiklopedia, catatan lapangan peneliti, buku, dan lain-lain.

Namun, peneliti harus menghadapi beberapa tantangan ketika mengumpulkan data historis melalui penelitian heuristik, antara lain:

 

  1. Bahasa: Bahasa dapat menjadi tantangan ketika mengumpulkan bahan-bahan sejarah karena bahasa yang digunakan dalam bahan-bahan sejarah bukanlah bahasa yang digunakan saat ini dan oleh karena itu sulit untuk dipahami. Misalnya Bahasa Indonesia Kuno atau Bahasa Belanda Kuno.
  2. Zaman bahan sejarah: Zaman bahan sejarah bisa menjadi tantangan karena banyak bahan sejarah yang sudah sangat tua sehingga sangat rapuh saat disentuh/digunakan.
  3. Akses ke sumber daya sejarah: Tantangan ini disebabkan oleh kenyataan bahwa tidak semua orang memiliki akses ke sumber daya sejarah yang dibutuhkan.
  4. Sulit dipahami: Beberapa catatan sejarah ditulis tangan dan terkadang sulit dipahami, sehingga dapat menjadi tantangan dalam mengumpulkan data sejarah.
  5. Contoh Heuristik dalam Penelitian Sejarah
  6. Memberikan pemahaman yang lebih dalam. Berikut ini adalah contoh studi sejarah fase heuristik. di;
  7. Dari penjelasan yang disajikan, dapat dikatakan bahwa heuristik sejarah adalah suatu bentuk kegiatan yang terkait dengan penggunaan metode penelitian sejarah untuk menemukan dan mengumpulkan informasi pada tahapan yang relevan.
  8. Artikel ini dapat menyajikan definisi heuristik untuk semua pembaca dalam hal ahli, jenis tahap, dan contoh penelitian. Semoga dapat memberikan wawasan bagi semua yang membutuhkan.