Kenali Berbagai Pengobatan Telinga Tuli dan Jenis-jenisnya

Beberapa tindakan dapat dilakukan pada individu dengan gangguan pendengaran. Prosedur medis itu diberikan berdasarkan jenis dan tingkat keparahan gangguan pendengaran. Meski demikian, perlu diingat, gangguan pendengaran karena kerusakan sel bagian dalam telinga atau saraf tuli sensorineuli, tidak dapat diobati.

Sebab pada kondisi tersebut, sel rambut yang rusak, tidak dapat diperbarui. Oleh sebab itu, terapi dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita gangguan pendengaran. Berikut ini beberapa tindakan atau terapi, yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan pendengaran.

1. Membersihkan kotoran telinga

Kotoran telinga yang menumpuk, merupakan penyebab gangguan pendengaran konduktif yang bersifat reversibel atau dapat kembali lagi seperti semula. Namun perlu diingat, selalu lakukan hal ini secara hati-hati atau datang ke dokter, untuk mencegah komplikasi akibat membersihkan kotoran telinga dengan cara yang tidak benar.

2. Tindakan bedah

Ada gangguan pendengaran yang dapat dikoreksi dengan tindakan bedah, seperti gangguan pada gendang telinga, atau tulang-tulang pendengaran. Pembedahan untuk mengambil atau mengurangi cairan pada telinga tengah, juga dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan pendengaran.

3. Penggunaan alat bantu dengar (hearing aids)

Alat bantu dengar berfungsi sebagai penguat (amplifier) bunyi atau suara yang masuk ke dalam telinga, sehingga bunyi dapat didengar dengan jelas. Ada beberapa tipe alat bantu dengar, seperti alat bantu dengar di belakang telinga (behind-the ear atau BTE), alat bantu dengar di dalam liang telinga (in-the-canal atau ITC), alat bantu dengar yang seluruhnya berada di dalam liang telinga (completely in the canal atau CIC), alat bantu dengar open fit, dan alat bantu dengar bone conduction. Dokter akan merekomendasikan alat bantu dengar, berdasarkan kebutuhan pasien.

4. Implan koklea

Implan koklea adalah sebuah perangkat elektronik kecil yang dipasang ke dalam telinga penderita gangguan pendengaran akibat koklea yang rusak. Alat ini akan bekerja dengan cara mengirim impuls dari koklea langsung ke arah saraf pendengaran, yang kemudian akan membawa sinyal suara ke otak. Selalu konsultasikan kepada dokter, untuk mendapatkan terapi yang sesuai, untuk mengatasi gangguan pendengaran Anda.

Sedang mencari alat bantu dengar? bisa kunjungi pusat alat bantu dengar aqm-hearingcenter.com

Obat telinga tuli secara alami

Tak hanya obat medis, Anda juga bisa menggunakan bahan-bahan alami untuk mengobati telinga tuli. Berikut adalah cara mengobati telinga tuli secara alami yang bisa Anda coba di rumah

1. Teh jahe

Mengonsumsi teh jahe direkomendasikan sebagai perawatan rumahan untuk mengobati tuli. Anda bisa membuat teh jahe ini sendiri dengan mudah dari rumah. Rebus 4 gelas air, 3 iris jahe segar, 1 sendok makan daun ketumbar, kayu manis, oregano, dan rosemary selama 15 menit. Setelah mendidih, saring dan minum tiga gelas sehari, selama minimal tiga minggu untuk mendapatkan hasil yang optimal.

2. Kunyit

Kunyit merupakan salah satu obat herbal yang baik untuk berbagai penyakit. Kunyit mengandung senyawa bioaktif yang bersifat obat kuat, dan dapat membantu tubuh, hingga otak berfungsi dengan baik. Tak hanya itu, kunyit juga kaya akan kandungan mineral kalium, yang berperan penting dalam menjaga telinga tetap sehat.

3. Echinacea

Echinacea adalah salah satu kandungan herbal populer yang kaya akan manfaat kesehatan. Bahan alami ini bisa melawan infeksi yang menyebabkan gangguan pendengaran. Kandungan antibiotik yang terdapat di dalamnya membantu memerangi virus atau kuman penyebab infeksi telinga bagian dalam. Tak hanya itu, echinacea juga bisa meningkatkan pendengaran dengan baik. Echinacea bisa ditemukan di apotek dalam bentuk teh, ramuan kering, ekstrak cair, atau pil.

4. Ekstrak ginkgo biloba

Ekstrak ginkgo biloba adalah bahan obat alami yang banyak digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Anda disarankan menggunakannya dengan dosis 60-240 miligram ginkgo biloba per hari, untuk bisa memulihkan gangguan pendengaran.

5. Tea Tree Oil

Tea tree oil dipercaya dapat mengobati gangguan pendengaran. Anda bisa menggunakannya dengan cara mencampur dan memanaskan 3 tetes minyak pohon teh, 2 sendok makan minyak zaitun, 1 sendok teh cuka koloid, dan sari cuka apel. Setelah itu, Anda bisa meneteskan campuran tersebut ke dalam telinga dan diamkan selama 5 menit. Lakukan langkah berikut sebanyak 4 kali sehari. Saat akan melakukannya, Anda harus berhati-hati dan berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu agar tidak menyebabkan iritasi atau alergi.

6. Minyak esensial cajuput

Kebanyakan orang mempercayai bahwa minyak esensial cajuput atau kayuputih bisa memulihkan kehilangan pendengaran secara alami. Pijatkan beberapa tetes minyak esensial cajuput di belakang dan depan telinga untuk meningkatkan kemampuan pendengaran.

Jenis gangguan pendengaran

Sebelum merekomendasikan terapi atau pengobatan, dokter Anda akan memeriksa apa yang dapat Anda dengar. Ada tiga jenis gangguan pendengaran, yaitu tuli konduktif atau konduktif, tuli sensorineural, dan tuli campuran.

1. Gangguan telinga konduktif atau tuli konduktif

Gangguan ini terjadi ketika gelombang suara dari telinga luar, r tidak dapat diteruskan ke telinga bagian dalam. Beberapa penyebab gangguan pendengaran konduktif adalah kotoran telinga, cairan di telinga, saluran telinga atau infeksi di telinga.

Pada tautan ini juga menyediakan jual alat bantu dengar terpercaya & resmi.

2. Gangguan pendengaran sensorik

Gangguan pendengaran sensorik terjadi karena kerusakan sel-sel rambut di telinga bagian dalam. Gangguan sensorik umumnya terjadi ketika ada gangguan saraf dari telinga bagian dalam ke otak. Pasien dengan tuli sensorineural mengalami kesulitan mendengar suara lembut dan keras. Gangguan pendengaran sensorik adalah jenis gangguan pendengaran permanen yang paling umum.

3. Gangguan pendengaran

Gangguan ini merupakan gabungan dari tuli konduktif dan tuli sensorineural. Pendengaran dingin umumnya terjadi pada lansia di atas 65 tahun. Faktor-faktor tertentu, termasuk usia, penyakit dan genetika, merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fungsi pendengaran.