Kelebihan Kalender Jawa Untuk Mencari Hari Baik

Kelebihan Kalender Jawa Untuk Mencari Hari Baik
Kelebihan Kalender Jawa Untuk Mencari Hari Baik

Kelebihan Kalender Jawa Untuk Mencari Hari Baik

Menemukan satu hari baik bukanlah perkara mudah, karena tidak semua orang Jawa mampu menemukan hari baik. Hanya sebagian orang yang bisa menentukan apakah hari itu baik atau buruk.

Kalender Jawa banyak digunakan oleh orang Indonesia, terutama yang keturunan Jawa. Karena orang Jawa masih menjunjung tinggi tradisi leluhur mereka, kalender Jawa digunakan sebagai formula untuk menemukan hari-hari yang menguntungkan.

Sejak dahulu orang jawa sangat percaya dengan nasib baik dan buruk, karakter seseorang dapat dihitung berdasarkan perhitungan hari dan pasar dengan mengetahui weton orang tersebut. Hitungan pasar lima menurut kepercayaan Jawa ini sejalan dengan ajaran “Sedulur papat, kalima pancer” empat bersaudara, yang kelimanya adalah sentral. Ajaran ini mengandung pengertian bahwa tubuh manusia yang berupa badan, wadag, atau badan dilahirkan dengan empat unsur atau roh yang berasal dari, tanah, air, api dan udara.

Kalender Jawa dibuat pada mulanya sejak perubahan Kalender Jawa Asli yang disebut Saka menjadi penanggalan Jawa/Sultan Agung yang nama ilmiahnya Anno Javanico (AJ). Pergantian penanggalan dimulai 1 surah Alip tahun 1555 yang jatuh pada tanggal 1 Muharam 1042 = Kalender 8 Juli 1633 M. Itu adalah hasil perpaduan antara Islam dan budaya Jawa. nama-nama hari dalam Kalender Sultan Agung yang berasal dari kata Arab ( Akhad, Isnain, Tslasa, Arba’a, Khamis, Jum’at, Sabt ) Nama-nama hari itu masih digunakan dalam penanggalan nasional, khususnya Jawa kalender.

Kalender jawa weton

Definisi weton Jawa adalah perayaan hari kelahiran berdasarkan jumlah hari dalam kalender Jawa. Dalam bahasa Jawa weton dari kata dasar wetu yang berarti “keluar” atau “dilahirkan”.

Kalender Jawa adalah adopsi kalender Islam dan lima pasar. Dan dalam satu minggu terdiri dari 7 hari, yang  dimulai dari Minggu hingga Sabtu dan lima hari pasar. Meskipun satu bulan rata-rata memiliki 30 hari, perayaan di hari weton terjadi setiap 35 hari atau orang Jawa menyebutnya selapan atau selapanan. Hal ini disebabkan oleh kombinasi siklus tujuh hari reguler dan siklus pasar lima hari yang sering disebut pancawara.

Lihat juga: Sejarah Kalender Jawa Yang Perlu Kita Ketahui

Bagi yang belum tahu, pancawara adalah putaran pasar selama lima hari seperti pahing, pon, upah, kliwon, dan legi. Nah, lima hari ini dimanfaatkan oleh masyarakat Jawa dalam kehidupannya. Salah satunya sebagai tanda pasar yang sedang berlangsung pada hari-hari tertentu.

Kalender weton jawa dalam menentukan hari pernikahan yang baik

Dalam menentukan kecocokan, masyarakat Jawa menggunakan perhitungan berdasarkan weton kelahiran kedua pasangan yang akan menikah. Anda dapat mempelajari cara menghitungnya dalam artikel Cocokkan prediksi pertandingan berdasarkan nama pasangan dan tanggal lahir.  Untuk menentukan hari pernikahan biasanya keluarga akan meminta bantuan petung atau tetua berpengalaman untuk mencari tanggal pernikahan yang baik untuk ijab kabul/akad nikah atau hari resepsi pernikahan. Neptu menghitung hari dan pasar, ketika acara berlangsung dan berkurang tujuh menjadi tujuh, dari sisanya diperoleh Hari Pernikahan baik dan buruk

Sebelum pernikahan, biasanya ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Salah satunya adalah menentukan waktu pernikahan. Sebenarnya, sepanjang waktu itu baik. Namun tentunya setiap orang memiliki keyakinan yang berbeda tentang hal ini. Ada yang mengadaptasi ajaran agama, ada pula yang mengutamakan logika praktis seperti sengaja menghindari kejadian di musim hujan. Selain itu, ternyata Anda bisa menentukan tanggal pernikahan berdasarkan primbon alias kepercayaan orang jawa.

Lihat juga: Beli Kalender Bali 2021